Kamis, 25 Agustus 2011

KAJIAN RUWATAN DIRI

RITUAL RUWAT DIRI PRIBADI





A. SYARAT MENGGELAR RITUAL RUWATAN DIRI PRIBADI : 

1. Ikhlas.
Melakukan dengan suka rela, percaya akan sebuah energi DOA dan Kuasa Tuhan YME.

2. Puasa.
Setiap peserta ruwat diharapkan berpuasa 1 hari (puasa weton). Atau melakukan puasa Dino dulur selama 3 hari, dimulai hari Selasa Kliwon. Puasanya seperti puasa ramadhan (makan buka-sahur boleh apa saja, yang penting baik dan halal). KHUSUS bagi yang sedang sakit diperbolehkan tidak melakukan puasa.

3. Beramal (donasi).
Menyediakan uang sedekah yang didonasikan kepada kaum fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Nominal uang donasi bebas, sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan anda masing-masing. Donasi sedekah ini syarat WAJIB.

4. Syukuran (slametan)
Bila anda yang sanggup menyediakan syukuran berupa nasi, sayur, lauk pauk dan buah silahkan dibuat, minimal bisa dibagikan kepada 7 orang tetangga atau fakir miskin. Syukuran makanan ini TIDAK WAJIB. Hanya khusus bagi anda yang mampu dan ikhlas saja.

B. SARANA RUWATAN :

Setiap peserta bersedia menyediakan sarana RUWATAN sebagai berikut:
  • Air 7 sumber. Diambil dari 7 mata air. Atau bila kesulitan boleh juga air Sumur tanah dari tetangga sekitar. Pisahkan per sumber air dalam wadah yang berbeda. Jangan dicampur.
  • Bunga 7 macam. Jangan dicampur.
  • Wewangian. Boleh minyak parfum nonAlkohol (minyak bibit) atau kemeyan atau hio.
  • Kain Mori (putih polos) kira-kira 1 meter saja.
SARANA KHUSUS :
  • Bagi anda yang merasa kesulitan dalam hal jodoh menyediakan sarana berupa sepasang burung merpati (jantan dan betina). Bisa dibeli di pasar atau orang yang punya (peternak).
  • Bagi anda yang ingin meruwat rumah sendiri, sediakan tanah rumah 1 sendok makan, lalu dibungkus dalam kertas putih.
  • Bagi anda yang merasa sering sakit-sakitan menyediakan air hujan yang ditampung langsung tetesan dari langit.
  • Bagi anda yang merasa selama ini sulit menerima hidayah ilmu ghaib, susah belajar ilmu ghaib menyediakan sarana sebuah Kelapa Hijau Muda 1 butir.

TATACARA RUWAT DIRI PRIBADI

Langkah Pertama, PERSIAPAN :
  1. Sediakan 7 ember (tempat air).
  2. Isilah dengan air 7 sumber. Masing-masing ember diisi 1 sumber air. Jadi jangan dicampur.
  3. Kemudian taburi bunga. Masing-masing ember ditaburi 1 jenis bunga.
  4. Menghadap air bunga, dekatkan bibir anda dengan air bunga lalu ucapkan Asma: “Al-Hayyu” (Yang Maha Hidup) sebanyak 7 kali ulangan. Setelah selesai baca 7 kali kemudian pindah ke air bunga yang lain, lakukan hal yang sama. Demikian seterusnya sampai air bunga ketujuh.
  5. Kemudian Jemur air bunga ini dibawah sinar matahari sekitar 3 jam. Air bunga ini nantinya akan digunakan untuk Mandi Ruwat.

Langkah Kedua, DOA RUWAT :
  1. Sambil menunggu air bunga dijemur di sinar matahari, lakukan doa ruwat seperti berikut ini.
  2. Bagi yang muslim bersihkan diri dengan berwudhu. Bagi yang nonmuslim membasuh anggota badan kepala, tangan dan kaki. Biasanya kotoran & debu sering menempel dibagian badan itu.
  3. Duduk bersila, tenang dan khusuk. Semua sarana yang telah disediakan (tanah / kelapa hijau / air hujan / makanan syukuran / burung merpati) letakan di dekat anda. Bila doa ruwat dilakukan disebuah kamar, letakanlah semua sarana tersebut satu ruangan dengan anda. Sarana ditata yang rapi.
  4. Pakailah wewangian minyak non-alkohol. Atau bakarlah kemeyan atau hio.
  5. Mulai membaca doa ruwat sebagai berikut :
Awalilah dengan membaca kalam ilahi yang ada di kitab suci. Untuk muslim membaca surat Quran berikut ini. Bagi yang agama lain bisa menyesuaikan, yang penting membaca kitab suci.
  • S. Al Fatihah 7 kali atau 70 kali.
  • S. Al ikhlas 7 kali atau 70 kali
  • S. Al Falaq 7 kali atau 70 kali
  • S. An-Nas 7 kali atau 70 kali
  • S. Surat Yasin 1 kali
Bila tidak bisa membaca Quran, boleh hanya dengan mendengarkan audio MP3. Silahkan didownload disini.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca Doa Ruwat berikut: Boleh dibaca teks Arab, boleh juga teks terjemahannya. Muslim dan Nonmuslim sama saja.

Doa Ruwat Pelepas Segala Kesulitan

 
Maha suci Tuhan yang menghilangkan kesusahan orang yang berhutang.
Maha suci Tuhan yang menggembirakan orang-orang yang sedang menderita kesusahan.
Maha suci Tuhan yang menjadikan perbendaharaan antara KAF dan NUN.
Maha suci Tuhan yang apabila DIA menghendaki segala sesuatu, hanyalah berkata kepadanya “Jadilah” maka jadilah.
Wahai Tuhan yang menggembirakan (kami) hilangkanlah segala kesusahan, hilangkanlah segala kesusahan yang kami derita, dengan kelapangan yang segera.
Wahai Dzat yang Maha Pengasih.


Doa Ruwat Mengusir Malapetaka

Wahai Pengampun kesalahan. Wahai penolak berbagai bencana. Wahai puncak segala harapan. Wahai penganugerah segala karunia. Wahai pemberi segala hadiah. Wahai yang memberi rezeki kepada manusia. Wahai yang memenuhi keinginan. Wahai yang mendengarkan keluhan. Wahai yang membangkitkan manusia. Wahai yang membebaskan para tawanan.

<<< Disini bisa ditambahkan rafal Aji Kalacakra >>>

Doa Ruwat Penolak Kesialan

اَللّٰهُمَّ لَايُؤْتِى اْلخَيْرَ اِلَّااَنْتَ وَلَايَدْفَعُ السَّيِّئَاتِ اِلَّااَنْتَ ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِكَ

Ya Allah, tiada datang kebaikan kecuali dariMU dan tidak yang menolak keburukan kecuali Engkau. Dan tiada daya dan upaya kecuali juga dari-Mu.

Doa Ruwat Tolak Bala’

اَللّٰهُمَّ اِدْفَعْ عَنِّى اْلبَلَاءَ

Ya Allah, singkirkanlah dariku segala bencana. (3x)

6. Bacalah Doa ruwat diatas dengan khusuk, jangan tergesa-gesa. Resapi dan hayati sepenuh hati semata-mata mengharap ridho dan pertolongan ilahi.

7. Setelah selesai pembacaan, lalu guntinglah rambut anda beberapa helai. Bungkus potongan rambut dengan kertas putih.

8. Setelah pembacaan Doa Ruwat dan pemotongan rambut, lalu langkah berikutnya adalah mandi ruwat.

Langkah ketiga, MANDI RUWAT :
  1. Sebelum melakukan mandi bacalah Doa-Mantra berikut ini : “Sun lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti Kang Murbeng Dumadi”. (Aku bersuci untuk ragaku, jiwaku dan sukmaku sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa).
  2. Bagi yang tidak bisa bahasa Jawa bacalah teks Indonesianya.
  3. Cara mandi: Guyur badan 7 kali, masing-masing ember 1 kali. Guyur pelan-pelan seperti jatuhnya air pancuran.
  4. Setelah selesai mandi kemudian anda pakai pakaian yang bersih (disarankan memakai pakaian warna polos, diutamakan putih). Sebab kombinasi warna bisa memberikan efek gelombang energi metafisika yang berbeda-beda terhadap pemakainya.
  • INGAT! Setelah mandi, bunga yang terjatuh / tercecer dilantai diambil kembali, kumpulkan dalam wadah. Begitupula dengan sisa bunga dalam air ember. Nantinya bunga ini akan di larung (di buang / hanyutkan) di sungai. Hal ini didasarkan pada “sengkala” (nasib buruk, dosa, sifat buruk dan nafsu angkara murka) harus harus di buang jauh dari dalam diri manusia. Larung dimaknakan di buang jauh. Sedangkan sungai (muaranya menuju lautan bebas) sebagai simbol dunia luas dan tak terbatas
  • Jangan sampai ada bunga yang dibuang di closed kamar mandi atau saluran septitank atau tempat sampah, efeknya tidak baik untuk keberuntungan rumah dan penghuninya.

Langkah keempat, MELARUNG SENGKOLO SECARA SIMBOLIK

1. Yang akan dilarung adalah sisa-sisa bunga 7 rupa (setelah dipakai mandi ruwat) dan potongan rambut. Bungkus jadi satu dengan kain mori yang telah disediakan.

2. Saat akan melarung di sungai bacalah niat dan doa berikut :

“Ingsun ora buang Mori lan isine, ananing buang apa kang ndadeake apesing awakku” (Aku tidak membuang mori beserta isinya, tetapi aku membuang apa yang menjadikan kesialan pada diriku).
“Mumuring Sengkolo kekarepaning dzat atiku” (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku).

3. Bagi anda yang menyediakan syarat khusus:

- Sepasang burung merpati

Setelah melarung bungkusan Mori diatas, kemudian dilanjutkan dengan melepas sepasang burung merpati ke alam bebas. Saat melepaskannya bacalah Doa Mantra: “Mumuring Sengkolo kekarepaning dzat atiku” (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku)
Sepasang merpati adalah simbol perjodohan dan kasih sayang. Dengan memberikan kebebasan & kebahagian hidup kepada sesama makhluk Tuhan, harapannya anda pun kelak akan mendapatkan kebahagiaan yang sama.

- Sarana yang berupa Tanah, dikembalikan ke tempat asalnya (dipendam). Baca doa-mantra seperti diatas. Semoga tempat tersebut kembali berkah dan menguntungkan.

- Sarana Air kelapa Hijau diminum.

Air kelapa hijau diyakini memiliki tuah kekuatan spiritual, maka banyak digunakan sebagai sarana pengisian ilmu ghaib. Tetapi dari pengalaman saya tidak baik dijadikan sarana bagi mereka yang menginginkan keturunan / anak (momongan).

- Sarana Air hujan diminumkan kepada orang yang sakit.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jibril mengajariku obat yang tidak memperlukan obat yang lain.” Beliau ditanya: “Ya Rasulullah saw apa obat itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah air hujan diambil sebelum jatuh ke tanah kemudian diletakan di bejana yang bersih dan dibacakan surat Al Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas sebanyak 70 kali. Lalu hendaklah airnya itu diminum segelas diwaktu pagi dan sore. Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sungguh Allah akan menghilangkan penyakit itu dari badan orang yang meminumnya.”

- Sarana uang.

Uang yang diniatkan untuk infak didonasikan / disumbangkan kepada fakir miskin yang membutuhkan. Semoga rejeki anda kelak semakin lancar dan hidup berkecukupan.

Langkah Terakhir, Menjalankan PUASA
  • Setelah selesai acara ruwat diatas, terakhir anda kemudian menyatakan niat berpuasa. Lafal niat puasa bebas, yang penting ikhlas berpuasa karena Tuhan YME.
  • Puasa dimulai saat Maghrib (terbenam matahari). Berakhir saat maghrib hari berikutnya. Puasa boleh seperti Ramadhan, boleh juga Puasa Mutih.
  • Bagi yang melaksanakan Ritual Ruwatan ini menjelang Weton maka laksanakan puasa cukup 1 hari (jatuh weton).
  • Bagi yang menjalankan Ritual Ruwatan di hari Senin menjelang Selasa Kliwon, maka melaksanakan puasa Dino Dulur selama 3 hari, dimulai Selasa Kliwon.
Yang dilakukan dalam masa puasa dan yang menjadi hikmah puasa ini adalah sebagai berikut:
  1. Cegah makan : Puasa di siang hari, boleh makan di malam hari tetapi ala kadarnya (kecuali yang telah bertekad Puasa Mutih).
  2. Cegah tidur artinya tidurlah selepas tengah malam dan bangunlah sebelum matahari terbit. Dan siang hari tidak boleh tidur.
  3. Tapa Mbisu (mesu budi anyipta rahayuning badan) artinya mulai bangun pagi saat terbit matahari menciptakan keseimbangan badan dengan tolong menolong kepada orang lain.
  4. Wahdat, artinya mengurangi dan mengendalikan nafsu seks.
  5. Sabar dalam menjalani kehidupan.
Sedangkan amalan doa-mantra / wirid yang biasa kami lakukan saat berpuasa selepas Ruwat adalah mengamalkan DOA NUR dan Aji Kalacakra.

Demikian tatacara Ritual Ruwatan. Pahami dengan baik dan laksanakan dengan penuh keyakinan dan penghayatan. Ingatlah, bukan berarti dengan sekali melakukan ritual ruwatan kita akan terbebas dari sengkala selamanya, tidak demikian. Sengkala dan kesialan akan bisa datang lagi kapan saja, maka setelah melakukan ritual ruwatan, jalankanlah 5 kebaikan seperti telah dijelaskan diawal. Segala kebaikan kelak akan membuahkan kebaikan juga. Semoga bermanfaat.

                     ttd




            Ki Syah Rizal

1 komentar: