Kamis, 25 Agustus 2011

AJIAN ENTASAN ILMU

Mengatasi Kesulitan Belajar Ilmu & Ilmu

 

                     Tuhan memang telah mengkaruniai berbagai potensi dalam diri setiap manusia. Seperti akal pikiran, hati nurani, anggota badan yang sempurna. Namun meski setiap orang telah dibekali dengan semua itu, tapi ternyata tidak setiap orang bisa memanfaatkan potensi dirinya dengan baik dan maksimal. Akal misalnya, sebagian terdapat orang-orang yang cerdas, mudah menangkap ilmu pengetahuan, tapi disebagian orang yang lain ada yang kesulitan menerima ilmu.

                       Bila kita merasa kesulitan menangkap materi pelajaran, (baik ilmu pengetahuan ataupun Ngelmu ghaib), selain dengan jalan meningkatkan belajar yang intensif, iringi juga dengan melakukan amalan berikut ini.
  1. Berpuasalah Mutih selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari Selasa, Rabu, Kamis. Niat puasa sunat mutlak, karena Allah Ta’ala.
  2. Pada hari Kamis-nya (malam Jumat) tidak boleh tidur sampai pagi (Melek).
  3. Selama menjalani puasa, bacalah doa berikut 3 kali setiap selesai shalat fardhu.
  4. Dan dibaca 27 kali diwaktu tengah malam.
  5. Doa yang dibaca:
Bismillahirrahmannirahim.

Allaahummaftah’ alaiya futuuhal ‘aariffiin bihikmatika,
wansyur alaiya rahmatika yaa Dzal jalaali wal ik’raam.

Artinya: “Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yaa Allah dengan hikmah-Mu bukakanlah diriku bagaikan terbukanya para ahli makrifat dan bentangkanlah rahmat-Mu terhadapku wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”

Setelah masa puasa 3 hari, bacalah doa tersebut sebelum belajar dan sesudah shalat (hitungan tidak terbatas – bebas). Bila dilakukan dengan ikhlas akan terasa manfaatnya. Akan ada perubahan peningkatan dalam daya tangkap otak kita.

Nb:
Puasa Mutih: Puasa seperti puasa ramadhan, tapi makanan yang dimakan saat sahur, buka puasa dan pada malam hari, hanya berupa nasi putih dan air tawar saja).

Apabila anda belum kuat untuk puasa Mutih, maka boleh diganti dengan puasa biasa seperti puasa ramadhan. Cuma makanan harus dibatasi, makanlah seperlunya saja, tidak boleh memanjakan perut (nafsu makan). Hilangkan kebiasaan membeli berbagai makanan seperti snack, kue dan berbagai jajanan roti lainnya untuk berbuka puasa / sahur.

Sangat disarankan untuk bersikap menerima apa adanya dengan makanan yang telah disajikan istri/ibu dimeja makan. Meski itu hanya berupa nasi putih dan air putih saja, jangan protes! Diam dan makan saja. Inilah bedanya puasa orang awam dengan puasanya para spiritualis. Bagi kami, sahur & berbuka hanya sekedar untuk membangkitkan kekuatan tubuh (menegakan tulang ekor) agar tetap bisa beraktivitas dan beribadah. Jika dengan sekepal nasi putih dan segelas air tawar saja sudah cukup, kenapa harus sahur & berbuka dengan bermacam-macam hidangan?!


Menerima Pasien Jarak Jauh !!!
                   ttd

         Ki Syah Rizal

2 komentar:

  1. Assalmu'alaikum wr.wb
    mohon izin mengamalkan kiyai. qibiltu. syukron barokalloh

    BalasHapus