Rabu, 24 Agustus 2011

PEMBUATAN JIMAT

===  Petunjuk Pembuatan Ajimat  ===

 

                  Segala macam tulisan / simbol / Rajah / Asma’ suci yang ditulis untuk dijadikan sebagai azimat (jimat) pasti ada syaratnya. Artinya tidak sembarangan menulis. Dalam sepengetahuan saya, para spiritualis dan guru mistik mempunyai cara dan syarat yang berbeda-beda dalam menulis Rajah sebagai azimat. Tapi syarat yang penting adalah keyakinan dan kemampuan menjalin energi ghaib. Yang bisa didapat dengan jalan ber-meditasi, tapa, tirakat, puasa atau dengan berbagai lelaku lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan Tatacara menulis yang baik sesuai kaidah penulisan Rajah.

Berikut ini saya jabarkan salah satu teknik cara menulis Rajah yang telah kami praktekan selama ini.

Kaidah penulisan Rajah sebagai Azimat
  1. Bersuci baik badan, pakaian maupun tempat (bersih). Untuk mensucikan badan dengan cara mandi keramas (jinabat) dengan niat untuk menghilangkan hadast besar dan lakukan wudhu untuk membersihkan hadast kecil.
  2. Selama proses pembuatan ajimat tidak diperbolehkan bicara (diam/khusyuk) kecuali ada doa khusus yang harus dibaca.
  3. Nafas harus cepat keluar lewat lubang hidung sebelah kanan atau bisa dengan tahan nafas.
  4. Sebisa mungkin lafal Rajah ditulis secara benar (sesuai aslinya) dan rapi. Bila huruf tersebut berlubang maka harus ditulis berlubang. Mengikuti kaidah penulisan Rajah.
  5. Memakai wewangian. Biasanya memakai zakfaron, misik, air mawar untuk campuran tintanya. Namun ini bukan syarat  mutlak, karena memang ada beberapa jenis Rajah yang mensyaratkan memakainya tapi ada juga jenis rajah yang tidak perlu memakai campuran minyak wangi.
  6. Pena yang digunakan adalah bisa pena biasa (bolpoint), spidol, atau pena yang dibelah ujungnya (seperti gambar dibawah ini). Disesuaikan dengan jenis Rajahnya.

Pemilihan Waktu Terbaik Membuat Azimat

           Untuk pemilihan waktu pembuatan ajimat, tergantung dari jenis ajimat yang akan dibuat. Misalnya Jenis ajimat keselamatan, pagar ghaib, perlindungan, hari yang baik adalah malam Jumat (Kliwon).

Untuk jenis ajimat kerejekian, pelarisan usaha dan sejenisnya, dibuat pada hari Kamis (Legi).

Untuk jenis ajimat pengasihan dan kasih sayang, dibuat pada hari Kamis atau Selasa (Kliwon). Dan lain-lain, intinya semua disesuaikan dengan jenis ajimatnya.

Dikarenakan harus disesuaikan dengan waktu, maka pembuatan ajimat memang tidak bisa dibuat setiap hari. Ini seperti halnya dalam Mantra-Aji Jawa, telah ditentukan harinya untuk memulai ritual/puasanya. Misalnya Ajian Bandung Bondowoso, ritualnya Nglowong yang dimulai hari Sabtu Kliwon. Ajian Kulhu Sungsang, ritual Patigeni dimulai hari Selasa Kliwon dsb. Jika menulis rajah tidak dijadikan sebagai ajimat, misalnya hanya untuk terapi penyembuhan (rajah direndam dalam air) maka rajah tersebut bisa ditulis kapan saja saat membutuhkannya.

Arah Pandangan

Bagi saya arah pandangan yang terbaik saat membuat ajimat adalah menghadap kiblat. Karena semulia-mulia arah adalah Qiblat. Namun tidak mutlak selalu demikian, disesuaikan dengan jenis rajah dan kondisinya.

DOA-DOA
  1. Sebelum melakukan penulisan rajah diawali membaca doa ini 3 x: “Bismillahir rohmanir rohim. Qul uhiya ilay’ya anahustama’a nafarun minal jinni wa bihaqqi Kaf Haa Yaa Aiin Shood wa bihaqqi Haa Miim AiinSiin Qoof”
  2. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan meditasi sejenak (menjalin energi ghaib) setelah itu baru dilakukan penulisan rajah.
  3. Rajah yang telah selesai ditulis kemudian dillipat dan dibungkus dengan kain lapis 7, agar tidak mudah rusak dan kotor apabila dibawa-bawa.
Saat akan melipat atau membungkus Rajah bacalah :
  • Surat Al fatihah (1x)
  • Innaa fatahnaa laka fat’ham mubiinaa  (3x)
(Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata)
  • Nasrun minallahi wa fat’hun qoribun, wa bas’syiril mu’miniin (3x)
(Artinya: Pertolongan dari Allah dan kemengan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman)
  • Allohuma sholi ala sayidina muhammadin (3x)
(Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmatmu kepada junjungan kami Muhammad)
  • Astagfirullah hal ‘adhim (3x)
(Artinya: Aku memohan ampun kepada Allah Yang Maha Agung)
  • Laa illaaha illaallah (3x)
(Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah)
  • Inna taqorruban ilallohil aliyyil adhim (3x)
(Artinya: Bahwasanya ini merupakan taqorrub kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)


Lengkapi Diri anda dengan IJAZAH ILMU.
Menerima Pasien Jarak Jauh.

                   ttd


           Ki Syah Rizal

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. As-Salaamu'alaikum wa rohhmatulloohi wa barokaatuHu. Salam silaturrohmi. Semoga salam dan rahmat dan hidayah dan kesehatan serta kekuatan dari Allooh SWT selalu terlimpahkan kepada Ki Syah Rizal Al-Mukarrom beserta seluruh keluarga Beliau Ki Rizal Al-Mukarrom. Aamiin Alloohumma Aamiin. Saya untuk mempelajari tata cara ataupun etika Membuat Wafaq / Rajah / Azimat ( Pembuatan Jimat )tersebut. Saya mohon do'a restu untuk mempraktekkannya demi untuk kebaikan. Saya ucapkan banyak Terima kasih.

    BalasHapus